Nyeri Haid Primer dan Penanganannya Pada Remaja Putri

*Update Informasi: Proses ISBN* 

Penulis

Baiq Dewi Sukma Septiani, S.Gz., M.Gz

Febrina Sulistiawati, S.TP., M.Si

Layout & Desain Sampul

Muhammad Zul Amri Izzudin, M.Sc

Ukuran

vi + 70 hlm, Uk: 15,5 x 23 cm

ISBN

xxx-xxx-xxx-xxxx

Sinopsis

Masa remaja (adolescence) terjadi antara usia 13 dan 20 tahun. Pada masa ini terjadi suatu fase perkembangan yang dinamis dalam kehidupan seorang individu. Salah satunya pubertas yaitu terjadi kematangan seksual yang ditandai dengan adanya menarche (menstruasi pertama kali). Menarche (menstruasi pertama kali) merupakan salah satu tanda terjadinya masa reproduksi pada anak perempuan. Selanjutnya proses menstruasi ini berlangsung secara rutin setiap bulan yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi. Namun banyak diantaranya dalam periode menstruasi ini mengalami masalah, khususnya pada masa remaja sering mengalami nyeri haid (dismenore). Data WHO menyatakan bahwa kejadian dismenore sebesar 90% dari total 1.769.425 jiwa dengan 10-15% mengalami dismenore berat. Angka kejadian dismenore di Indonesia sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89%dismenoreprimer dan 9,36% dismenore sekunder.

Kejadian dismenore menyebabkan intoleransi aktivitas sehingga berdampak terhadap ketidakhadiran kerja atau sekolah. Hal tersebut menyebabkan penurunan output kerja dan konsentrasi di kelas. Wanita yang mengalami dismenore menjadi murung, mudah marah dan tidak dapat berinteraksi secara efektif dengan orang lain. Nyeri dismenore juga berkontribusi terhadap sulit tidur dan gelisah. Dengan demikian untuk mengurangi intensitas nyeri haid (dismenore) dapat dilakukan dengan terapi non farmakologi yakni dengan pemberian diet minuman sari kacang hijau dengan kandungan zat gizi yang tinggi terutama vitamin C dan kalsium yang dapat berfungsi sebagai anti depresan sehingga dapat mengurangi intensitas nyeri, kandungan flavonoid yang dapat menghambat biosintesis prostaglandin dan dapat juga dilakukan dengan olahraga salah satunya olahraga stretching yang dapat menurunkan stres serta derajat keparahan nyeri haid (dismenore).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *